laporan bacaan - magang 1
laporan bacaan
Nama : Resi Yanti 11901312
Kelas : Pai 4i
Dose. :
Sumber ini di ambil dari Kiky Uno 07.46 Kamis, 03 Mei 2012
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh..Baik di sini saya akan memaparkan sedikit pengetahuan dan pemahaman saya tentang kultur sekolah atau kebudayan sekolah
Kurtul sekolah
1. Pengertian Kurtul sekolah atau kebudayan sekolah
Secara etimologis, budaya berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata culture.seorang pakar yakni Marvin Harris (1987) mendefinisikan culture atau budaya sebagai serangkaian aturan yang dibuat oleh masyarakat sehingga menjadi milik bersama, dapat diterima oleh masyarakat, dan bertingkah laku sesuai dengan aturan.
Dan masih banyak ahli pakar mendefinisikan kultur sekolah tersebut namun saya rangkum Budaya sekolah yang baik dapat memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya. Situasi tersebut akan terwujud manakala kualifikasi budaya tersebut bersifat sehat, solid, kuat, positif, dan professional. Dengan demikian suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan untuk bekerja keras dan belajar mengajar dapat diciptakan.
Dan ternyata Budaya sekolah (school culture) merupakan kata kunci (key word) yang perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari para pengelola pendidikan.Budaya sekolah perlu dibangun berdasarkan kekuatan karakteristik budaya lokal masyarakat tempat sekolah itu berada.Budaya sekolah adalah detak jantung sekolah itu sendiri, perumusannya harus dilakukan dengan sebuah komitmen yang jelas dan terukur oleh komunitas sekolah yakni guru, siswa, manajemen sekolah, dan masyarakat.
2. Karakteristik Kurtul sekolah atau budaya sekolah
Di dalam kehidupan slalu ada perubahan, bahkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak juga mengalami perubahan dan perubahan tersebut dapat di pengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan. Dan pengaruh paling kuat adalah di sekolah karena,
sekolah.Sekolah memegang peranan penting dan strategis dalam mengubah, memodifikasi, dan mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang berhubungan dengan kebutuhan anak untuk hidup di masyarakat sesuai dengan tuntutan jamannya.
Jadi ahli ahli pakar yakni Steven dan keyle (editor)(1985) mengungkapkan bahwa mereka mempunyai lima karakteristik umum terhadap studi yang berhasil atau efektif di antaranya:
a. Sekolah memiliki budaya sekolah yang kondusif
b. Adanya harapan antara para guru bahwa semua siswa dapat sukses
c. Menekankan pengajaran pada penguasaan ketrampilan
d. Sistem tujuan pengajaran yang jelas bagi pelaksanaan monitoring dan penilaian keberhasilan kelas
e. Prinsip-prinsip sekolah yang kuat sehingga dapat memelihara kedisiplinan siswa
Penciptaan budaya sekolah dapat dilakukan melalui :
a.Pemahaman tentang budaya sekolah
b.Pembiasaan pelaksanaan budaya sekolah
c. Reward and punishment.
Dari sekian karakteristik yang ada, dapat dikatakan bahwa budaya sekolah bukan hanya refleksi dari sikap para personil sekolah, namun juga merupakan cerminan kepribadian sekolah yang ditunjukan oleh perilaku individu dan kelompok dalam sebuah komunitas sekolah.
3. Unsur unsur budaya sekolah
Ahli pakar Hedley Beare mendeskripsikan unsur-unsur budaya sekolah dalam dua kategori yakni :
Unsur yang kasat mata dan unsur yang tidak kasat mata
- unsur yang kasat mata yakni dapat termenifestasi secara konseptual meliputi :
a. visi,misi, tujuan dan sasaran
b. kurikulum
c. bahasa komunikasi
d. narasi sekolah, dan narasi tokoh-tokoh
e.struktur organisasi
f. ritual, dan upacara
g. prosedur belajar mengajar
h. peraturan sistem ganjaran/ hukuman
i. layanan psikologi sosial
j. pola interaksi sekolah dengan orang tua, masyarakat dan yang meteriil dapat berupa : fasilitas dan peralatan, artifiak dan tanda kenangan serta pakaian seragam sedang kan
- unsur yang tidak kasat mata yakni filsafat atau pandangan dasar sekolah mengenai kenyataan yang luas, makna hidup atau yang di anggap penting dan harus diperjuangkan oleh sekolah. Dan itu harus dinyatakan secara konseptual dalam rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang lebih kongkrit yang akan di capai oleh sekolah.
Djemari Mardapi (2003) membagi unsur-unsur budaya sekolah jika ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai berikut :
a. Kultur sekolah yang positif
b. Kultur sekolah yang negatif
c. Kultur sekolah yang netral
4. Peran budaya sekolah
Pendidikan itu sendiri adalah proses suatu budaya dimana masalah yang terjadi saat ini adalah nilai-nilai yang mana yang seharusnya dikembangkan atau dibudayakan dalam proses pendidikan yang berbasis mutu itu. Dengan demikian sekolah menjadi tempat dalam mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang tidak hanya terbatas pada nilai-nilai keilmuan saja, melainkan semua nilai-nilai kehidupan yang memungkinkan mampu mewujudkan manusia yang berbudaya.
Djemari (2003) membagi karekteristik peran kultur sekolah berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi tiga yakni :
1. Bernilai Strategis
Budaya yang dapat berimbas dalam kehidupan sekolah secara dinamis. Misalnya warga memberi peluang pada sekolah untuk bekerja secara efisien, disiplin dan tertib. Kultur sekolah merupakan milik kolektif bukan milik perorangan, sehingga sekolah dapat dikembangkan dan dilakukan oleh semua warga sekolah.
2. Memiliki daya ungkit
dengan dukungan budaya yang memiliki daya ungkit dengan dukungan Budaya yang memliki daya gerak akan mendorong semua warga sekolah untuk berprestasi, sehingga kerja guru dan semangat belajar siswa akan tumbuh karena dipacu dan di dorong. Misalnya kinerja sekolah dapat meningkat jika disertai dengan imbalan yang pantas, penghargaan yang cukup, dan proporsi tugas yang seimbang. Begitu juga dengan siswa akan meningkat semangat belajranya, bila mereka diberi penghargaan yang memadai, pelayanan yang prima, serta didukung dengan sarana yang memadai.
3. Berpeluang sukses
Jadi untuk budaya yang berpeluang sukses adalah budaya yang memiliki daya ungkit dan memiliki daya gerak yang tinggi. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa keberhasilan dan rasa mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik. Misalnya budaya gemar membaca. Budaya membaca di kalangan siswa akan dapat mendorong mereka untuk banyak tahui tentang berbagai macam persoalan yang mereka pelajari di lingkungan sekolah. Demikian juga bagi guru mereka semakin banyak pengetahuan yang diperolah, tingkat pemahaman semakin luas, semua ini dapat berlangsung jika disertai dengan kesadaran, bahwa mutu/ kualitas yang akan menentukan keberhasilan seseorang.
5. Hal-hal Yang Perlu Dikembangkan Dalam Menciptakan Budaya Sekolah Yang Unggul
Ada tiga hal yang perlu dikembangkan dalam menciptakan budaya sekolah yang berkualitas, yaitu:
1. Budaya keagamaan (religi) :
Seorang pendidik menanamkan perilaku atau tatakrama yang tersistematis dalam pengamalan agamanya masing-masing sehingga terbentuk kepribadian dan sikap yang baik (akhlaqul Karimah) bagi peserta didik tersebut.
Bentuk Kegiatan :
Budaya Salam, Doa sebelum/sesudah belajar, Doa bersama, Sholat Berjamaah (bagi yang beragama islam), peringatan hari besar keagamaan, dan kegiatan keagamaan lainnya.
2. Budaya kerjasama (team work) :
Seorang pendidik harus Menanamkan rasa kebersamaan dan rasa sosial terhadap sesama melalui kegiatan yang dilakukan bersama.
Bentuk Kegiatan:
MOS, Kunjungan Industri, Parents Day, Baksos, Teman Asuh, Sport And Art, Kunjungan Museum, Pentas Seni, Studi banding, Ekskul, Pelepasan Siswa, Seragam Sekolah, Majalah Sekolah, Potency Mapping, Buku Tahunan, PHBN, (Peringatan hari Besar Nasional), dan PORSENI.
3. Budaya kepemimpinan (leadhership) :
Dan seorang pendidik juga harus Menanamkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dari sejak dinikepada anak-anak. Bentuk Kegiatan :
Budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya Kreatif; Mandiri & bertanggung jawab, Budaya disiplin/TPDS, Ceramah Umum, upacara bendera, Olah Raga Jumat Pagi, Studi Kepemimpinan Siswa, LKMS (Latihan Keterampilan manajemen siswa), Disiplin siswa, dan OSIS.
Kesimpulan:
Budaya sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah untuk bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah yang semuanya ini bermuara pada pencapaian hasil terbaik. Budaya sekolah yang baik dapat menumbuhkan iklim yang mendorong semua warga sekolah untuk belajar, yaitu belajar bagaimana belajar dan belajar bersama.Akan tumbuh suatu iklim bahwa belajar adalah menyenangkan dan merupakan kebutuhan, bukan lagi keterpaksaan.Belajar yang muncul dari dorongn diri sendiri, intrinsic motivation, bukan karena tekanan dari luar dalam segala bentuknya.Akan tumbuh suatu semangat di kalangan warga sekoalah untuk senantiasa belajar tentang sesuatu yang memiliki nilai-nilai kebaikan.
Budaya sekolah yang baik dapat memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya. Situasi tersebut akan terwujud manakala kualifikasi budaya tersebut bersifat sehat, solid, kuat, positif, dan professional. Dengan demikian suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan untuk bekerja keras dan belajar mengajar dapat diciptakan.
Budaya sekolah yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang terbaik pada setiap individu, kelompok kerja/ unit dan sekolah sebagai satu institusi, dan hubungan sinergis antara tiga tingkatan tersebut. Budaya sekolah diharapkan memperbaiki mutu sekolah, kinerja di sekolah dan mutu kehidupan yang diharapkan memiliki ciri sehat, dinamis atau aktif, positif dan profesional.
Budaya sekolah sehat memberikan peluang sekolah dan warga sekolah berfungsi secara optimal, bekerja secara efisien, energik, penuh vitalitas, memiliki semangat tinggi, dan akan mampu terus berkembang. Oleh karena itu, budaya sekolah ini perlu dikembangkan.
Sekian ....terimakasih ....